Persahabatan itu Indah

Selasa, 21 Juni 2011


Secara umum, orang merasa senang dengan banyak teman. Manusia memang tidak bisa hidup sendiri, sehingga disebut sebagai makhluk sosial. Tetapi itu bukan berarti, bahwa seseorang boleh semaunya bergaul dengan sembarang orang menurut selera nafsunya.

Sebab, teman adalah personifikasi diri. Manusia selalu memilih teman yang mirip dengannya dalam hobi, kecenderungan, pandangan, pemikiran. Karena itu, Islam memberi batasan-batasan yang jelas dalam soal pertemanan.

Manusia dalam hidupnya tidak bisa lepas dari orang lain. Bergaul menjadi fitrah dan kebutuhan dasar manusia. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus menjalin hubungan dengan sesamanya. Kehadiran orang lain adalah suatu keharusan karena manusia tidak bisa hidup sendiri. Menyadari hal diatas, dalam menjalin hubungan persahabatan dengan orang lain, manusia harus menjunjung tinggi prinsip simbiosis mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan). Dan hubungan yang semata-mata hanya untuk memperoleh ridha Allah SWT
. Bukan hanya untuk tujuan tetentu yang hanya menguntungkan diri sendiri. Karena bila demikian, ikatan tersebut tidakakan kekal. Persahabatan itu akan hilang seiring tergapainya tujuan yang diinginkannya.

Nabi Muhammad SAW pernah mengibaratkan ikatan persahabatan antar dua orang muslim dengan kedua belah tangan. Beliau tidak memakai perumpamaan lain karena jalinan hubungan antar kedua tangan sangat cocok untuk dijadikan, ibarat dalam menjalani hubungan sesama manusia. Kita bisa melihat bagaimana kedua belah tangan saling membantu satu sama lain dalam usaha menggapai tujuan. Keduanya bersatu padu dalam mewujudkan tujuan. Keduanya melebur menjadi satu untuk mencapai tujuan yang sama.

Demikian juga jalinan persahabatan manusia akan lebih indah seandainya dilandasi dengan semangat kerjasama sebagaimana kedua belah tangan. Mereka senantiasa saling bahu-membahu untuk mencapai bersama. Menanggung bersama setiap kesedihan yang menimpa. Dan setiap kebahagiaan akan selalu dinikmati bersama. Dalam situasi dan kondisi apapun jalinan kerjasama terus berlanjut. Saling membantu saat dibutuhkan walau tanpa diminta serta saling menjaga rahasia dan aib. Bersabda, “Paling utamanya amal baik ialah memberi kegembiraan kepada saudaramu yang beriman”. (HR. Ibnu Abi Dunya). Sahabat itu Sahabat adalah tempat untuk mencurahkan isi hati atau bertukar pikiran. Keberadaan sahabat memang dibutuhkan, terlebih kerelaannya untuk mengambil resiko dalam memberikan solusi terhadap apa yang diutarakan.

Sahabat yang baik, bukan hanya sekadar untuk memberikan tanggapan terhadap segala apa yang utarakan. Tapi seorang sahabat yang baik adalah sahabat yang mau berkorban. Sahabat yang tak pernah menilai dengan uang atau harta. Ia ibarat mata
hari yang mampu memberikan sinaran yang terang. Ia selalu berkata jujur dan dapat berkata benar.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian. Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka. Karena seorang sahabat bisa lebih dekat dari pada saudara sendiri.

Semoga Persahabatan itu sebagai contoh dari Persahabatan yang sekarang kita punya. Seperti awalnya dulu mengenali mereka satu persatu. Sayang buat semua Sahabatku...... ^^




0 komentar: